Rabu, 16 Agustus 2017

Rusia Gagalkan Rencana Serangan Bunuh Diri ISIS di Moskwa

Pasukan keamanan Rusia mengklaim bahwa mereka telah menggagalkan rencana serangan teroris di Moskwa dan menangkap sejumlah orang.

PT BESTPROFIT FUTURES MEDAN

MOSKWA, KOMPAS.com – Pasukan Rusia menggagalkan rencana teror kelompok Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS) di Moskwa dan menemukan bom mirip untuk serangan teroris di Manchester, Inggris.

Menurut laporan situs berita Daily Express, Selasa (15/8/2017),  bahan peledak mematikan, mirip dengan yang digunakan dalam serangan teror di Manchester, telah ditemukan Dinas Keamanan Federal (FSB) Rusia setelah menggagalkan rencana teror oleh ISIS di Moskwa.


Kelompok jihadis ISIS itu telah berencana untuk meluluhlantakkan ibu kota Rusia tersebut, setidaknya dengan dua serangan bom bunuh diri.

Serangan teror di Manchester terjadi pada 22 Mei 2017, yang dilakukan oleh Salman Ramadan Abedi, pria Muslim berwarga negara Inggris. Serangan itu menewaskan 23 orang termasuk pelaku, dan melukai 250 orang lainnya.

Menurut polisi Rusia, empat orang yang terkait dengan rencana serangan teroris di Moskwa itu telah ditangkap.

Laboratorium senjata yang memproduksi bahan peledak telah digerebek dalam sebuah operasi khusus di pinggiran kota Moskwa.

Federal Security Service (FSB) mengatakan,  serangan tersebut diarahkan oleh dua militan senior ISIS yang berada di Suriah dan mereka berasal dari negara "bekas Uni Soviet".

Dalam sebuah pernyataan, dinas intelijen Rusia mengatakan bahwa pihaknya telah menekan "sebuah kelompok teroris yang berencana untuk melakukan serangkaian serangan teror di tempat-tempat pertemuan massa, termasuk diangkutan publik, dan pusat perbelanjaan di Moskwa".


FSB mengklaim bahwa kelompok itu telah berencana untuk menggunakan “pengebom-pengebom bunuh diri dan bahan peledak berdaya ledak tinggi”.

Analisis awal terkait bahan-bahan yang disita petugas FSB menyebutkan, telah terungkap adanya bahan peledak terbuat dari peroksida berbahaya, yang juga dikenal sebagai "Mother of Satan”.

Bahan seperti triacetone triperoxide, yang juga dikenal sebagai TATP, digunakan oleh teroris Salman Abedi dalam serangan di Manchester dan para teroris yang terlibat dalam serangan Paris (Perancis) dan Brussels (Belgia), kata anggota Parlemen AS Mike McCaul.

Dinas intelijen melaporkan, para tersangka yang ditahan telah merencanakan serangan terhadap infrastruktur transportasi dan pusat-pusat perbelanjaan penting di Moskwa.


FSB menambahkan, anggota kelompok teroris ditahan, termasuk kurator perancang teror yang merupakan seorang utusan Daesh [ISIS), pembuat alat peledak dan dua calon pengebom bunuh diri.

“Aksi-aksi kelompok teroris yang bertujuan untuk melakukan serangkaian serangan teroris di tempat-tempat yang ramai dengan penyerang bunuh diri teroris dan bahan peledak dahsyat, telah  digagalkan di wilayah Moskwa,” kata FSB.

Para tersangka yang ditangkap di luar Moskwa tidak diidentifikasi. Namun, FSB mengatakan, salah satu dari mereka adalah warga negara Rusia dan tiga lainnya berasal dari Asia Tengah.

Penangkapan itu terjadi menyusul sebuah ledakan di dua stasiun bawah tanah di St Petersburg yang menewaskan 11 orang dan melukai 45 orang lainnya pada April 2017.


Perdana Menteri Dmitry Medvedev mengatakan – dalam sebuah posting Facebook terkait dengan ledakan di St Petersburg kala itu – ledakan tersebut merupakan "serangan teroris".

Bestprofit     PT Bestprofit     Best Profit     PT Best Profit

Tidak ada komentar:

Posting Komentar