
PT BESTPROFIT FUTURES MEDAN
SEOUL – Korea Selatan (Korsel) mendesak agar Korea
Utara (Korut) segera menghentikan aksinya yang acap kali melontarkan
ancaman. Desakan ini dikeluarkan setelah Korut mengeluarkan ancaman
serangan rudal ke wilayah Amerika Serikat di Guam.
Desakan itu dikeluarkan oleh juru bicara Kementerian Luar Negeri
(Kemlu) Korsel, Choo Joon-hyuk, pada Kamis 10 Agustus 2017. Ia
mengklaim, aksi Korut saat ini dapat berdampak negatif terhadap
pemerintahnya sendiri bak bumerang.
“Melalui keikutsertaannya dalam ASEAN Regional Forum (ARF) pada tahun
ini, Korut menyadari posisinya di dalam masyarakat internasional dan
pada saat yang sama dengan jelas melanjutkan semakin banyak provokasi
yang hanya akan menempatkannya dalam situasi lebih sulit,” ujar Choo,
sebagaimana dikutip dari UPI, Jumat (11/8/2017).
Cho menjelaskan bahwa para anggota ARF memiliki pandangan yang
serupa dengan masyarakat internasional. Mereka ingin mencapai
denuklirisasi Korut secara penuh melalui jalur damai.
Juru bicara Kemlu Korsel itu juga mengatakan bahwa Menteri Luar
Negeri AS, Rex Tillerson, menyerukan denuklirasi Korut secara damai
serta menegaskan pentingnya memperkuat tekanan terhadap rezim Kim
Jong-un dalam konteks ekonomi dan diplomasi.
“Dalam hal ini, pernyataan ancaman yang dikeluarkan Korut baru-baru
ini bertentangan langsung dengan konsensus masyarakat internasional dan
harus segera dihentikan. Korut harus membuat pilihan yang tepat sekarang
dan memiliki denuklirisasi,”tambah Choo.
Hal yang serupa juga disuarakan oleh Menteri Pertahanan AS, Jim
Mattis. Ia menegaskan bahwa tindakan apa pun yang diambil Korut akan
dihalau oleh AS dan Pyongyang akan kalah dalam perlombaan senjata atau
konflik yang Korut mulai sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar