Rabu, 09 Agustus 2017

Kaki Remaja Ini Terus Keluarkan Darah Usai Renang di Pantai

Sam Kanizay, ditangani tim medis saat mengalami pendarahan di kaki setelah keluar dari air, usai berenang di pantai Brighton, di pinggiran Kota Melbourne, Sabtu malam lalu. Darang mengalir tak henti dari pergelangan kaki dan betis remaja itu.

PT BESTPROFIT FUTURES MEDAN

SYDNEY, KOMPAS.com - Sam Kanizay, seorang remaja Australia mengalami kejadian mengejutkan ketika baru saja keluar dari air, usai berenang di pantai Brighton, di pinggiran Kota Melbourne, Sabtu malam lalu.

Tanpa diduga, dari pergelangan kaki dan betisnya, mengucur banyak darah.

Kasus itu hingga kini masih menjadi misteri. Tim dokter yang menanganinya pun belum bisa memberi jawaban pasti tentang penyebab pendarahan itu.


Disebutkan, Kanizay sempat berenang di pantai itu selama 30 menit, sebelum memutuskan naik ke darat.

"Saya merasakan seperti tusukan jarum," kata petenis berusia 16 tahun itu kepada radio 3AW.

Remaja ini pun bergegas untuk mencuci darah dari kakinya di kamar mandi. Namun ternyata kucuran darah tak juga mereda.

Pihak keluarga menduga, Kinazay mengalami serangan kutu laut.

"Ini tampak seperti ratusan lubang pin kecil atau gigitan berukuran pin yang tersebar di pergelangan kaki dan bagian atas kaki saya," kata dia.

Kanizay lalu dilarikan ke rumah sakit. Namun di sana pun dokter tak mampu menjelaskan apa yang terjadi. 

"Ada beberapa orang yang menduga bahwa itu adalah kutu laut, tapi tidak ada yang benar-benar yakin."

Ayah Kanizay pun sempat bertolak ke tengah laut untuk menyendok beberapa makhluk kecil dari air.

Dia lalu membuat film online yang memperlihatkan hewan-hewan kecil di laut dengan potongan daging kecil.

Namun, dalam beberapa laporan disebutkan, para ahli menduga ikan pari atau ubur-ubur sebagai penyebab kejadian itu.

Jeff Weir, dari Dolphin Research Institute, mengatakan, cidera yang dialami Kinazay kemungkinan disebabkan amphipoda oportunistik, krustasea kecil yang menempel pada tanaman atau hewan yang membusuk.

Krustasea adalah suatu kelompok besar artropoda, terdiri dari kurang lebih 52.000 spesies yang terdeskripsikan, dan biasanya dianggap sebagai suatu subfilum.

Kelompok ini mencakup hewan-hewan yang cukup dikenal seperti lobster, kepiting, udang, dan udang karang.

Mayoritas merupakan hewan air, baik air tawar maupun laut, walaupun beberapa kelompok telah beradaptasi dengan kehidupan darat, seperti kepiting darat.

"Mereka tidak ada di sana untuk memakan kita, tapi terkadang mereka bisa makan sedikit, seperti nyamuk dan lintah dan hal-hal lain di lingkungan sekitar," kata Weir kepada AFP.

"Dia (Kanizay) pasti sangat, air sangat dingin dan dia tidak akan merasakan serangan itu," tambah Weir.

Weir pernah mengalami luka serupa di kening, setelah menyelam malam 40 tahun yang lalu.


Peneliti kelautan veteran tersebut mengatakan, luka Kanizay sangat mirip dengan luka gores dan seharusnya tidak takut kembali ke air.

Bestprofit     PT Bestprofit     Best Profit     PT Best Profit

Tidak ada komentar:

Posting Komentar