
PT BESTPROFIT FUTURES MEDAN
Bestprofit - Setelah tiga bulan pengepungan, pada 13 Agustus 1521, pasukan Spanyol di
bawah pimpinan Hernan Cortes akhirnya berhasil merebut ibu kota Kerajaan
Aztec, Tenochtitlan. Pasukan Cortes kemudian menghancurkan dan
meratakan Tenochtitlan dengan tanah dan menangkap Kaisar Aztec,
Cuauhtemoc.
Tenochtitlán
didirikan pada tahun 1325 oleh suku pengembara yang hidup dengan berburu
dan mengumpulkan makanan, di wilayah Danau Texcoco yang saat ini
berlokasi dekat dengan Mexico City. Hanya dalam tempo satu abad,
peradaban ini berkembang menjadi kerajaan Aztec, terutama karena sistem
pertaniannya yang maju.
Kerajaan Aztec mendominasi Meksiko tengah dan mencapai puncak
kejayaannya pada masa pemerintahan Montezuma II yang naik tahta pada
1502. Pada masa itu, wilayah kekuasaan Kerajaan Aztec kemungkinan
membentang sampai sejauh wilayah yang saat ini menjadi Nikaragua modern.
Montezuma II membangun birokrasi, menciptakan provinsi-provinsi
yang akan memberikan upeti kepada ibukota kekaisaran Tenochtitlan.
Bangsa-bangsa yang ditaklukkan itu membenci tuntutan Aztec yang meminta
upeti dan tumbal untuk upacara pengorbanan. Namun, namun militer Aztec
berhasil mencegah terjadinya pemberontakan.
Pada Maret 1519, seorang bangsawan muda Spanyol, Hernan Cortes,
tiba di pantai Yucatan dan mendarat di Semenanjung Campeche bersama
dengan 500 tentara, 100 pelaut dan 16 kuda. Di sana dia berhasil
mengambil hati warga Indian lokal dan mendapatkan seorang budak
perempuan yang kemudian dijadikan selirnya.
Cortes melanjutkan perjalannya ke Veracruz di mana dia melatih
tentaranya dan menyusun rencana untuk melakukan penaklukan. Setelah
mendengar mengenai adanya kekacauan politik di Kerajaan Aztec, Cortes
membawa pasukannya ke Tenochtitlan untuk menaklukkan kerajaan tersebut.
Sepanjang perjalannya, Cortes sempat bentrok dengan beberapa suku
indian, tetapi banyak di antara mereka yang kemudian menjadi sekutunya
setelah mengetahui maksud Cortes untuk mengalahkan kerajaan Aztec yang
mereka benci. Pada November 1519, Cortes dan 1.000 pasukan bangsa
Tlaxcaltec yang menjadi sekutunya, berhasil memasuki Tenochtitlan tanpa
perlawanan.
Montezuma mengira Cortes adalah utusan suci dari dewa
Quetzalcatl, yang diramalkan untuk kembali dari timur dalam tahun "Satu
Buluh", yang merupakan tahun 1519 pada kalender Aztec.
Bangsawan Spanyol
itu disambut dengan sangat terhormat, dan Cortés memanfaatkan
kesempatan tersebut, untuk menjadikan Montezuma sebagai sandera agar dia
bisa memerintah kekaisaran melalui sang raja. Dengan bantuan selir
Indiannya yang bernama Marina, Cortes berhasil meyakinkan Montezuma
untuk bekerja sama sepenuhnya.
Setahun kemudian, pada musim semi 1520, Cortes mendengar kabar
kedatangan pasukan Spanyol dari Kuba yang dipimpin oleh Panvilo Narvez.
Pasukan yang dikirim oleh Diego Velasquez de Cuellar, Gubernur Kuba
yang berseteru dengan Cortes, untuk mengambil alih kendali Meksiko dari
Cortes.
Sebagai respons, Cortes membawa pasukannya keluar dari
Tenochtitlan untuk menghadapi Narvez dengan hanya meninggalkan 80
tentara Spanyol dan beberapa ratus pasukan Tlaxcaltec untuk mengatur
ibu kota. Cortes berhasil mengalahkan Narvez dan menarik tentaranya
untuk bergabung dengan pasukannya, tetapi saat Cortes kembali ke
Tenochtitlan, dia menemukan kota itu dikepung oleh tentara Aztec.
Ternyata pasukan yang diberi tugas oleh Cortes untuk menjaga kota
membantai beberapa pemimpin bangsa Aztec, memicu rakyat Aztec ke ambang
pemberontakan.
Setelah dikepung selama beberapa pekan, tidak adanya makanan
memaksa Cortes dan pengikutnya berjuang untuk bisa keluar dari kota.
Banyak di antara mereka yang tewas tenggelam di Danau Texoco saat kapal
yang mereka gunakan untuk lari dan mengangkut harta Cortes tenggelam.
Montezuma dilaporkan terbunuh oleh rakyat Aztec yang marah karena
pengabdiannya pada orang-orang Spanyol. Posisinya sebagai raja
digantikan oleh saudaranya, Cuitlahuac.
Di tengah gerak mundurnya, Cortes berhasil mengalahkan tentara
Aztec di Otumba dan bergabung dengan sekutu Tlaxcaltec. Pada Mei 1521,
Cortes kembali ke Tenochtitlan dan mengepung kota itu selama tiga bulan
sampai akhirnya jatuh pada 13 Agustus 1521.
Jatuhnya Tenochtitlan menandai berakhirnya kerajaan Aztec. Raja
Cuauhtemoc yang menggantikan Cuitlahuac ditahan dan dieksekusi,
menjadikan Cortes sebagai penguasa Meksiko.
Setelah sempat pulang ke Spanyol pada 1528 untuk melaporkan
penaklukannya pada Raja Spanyol, Charles V, Cortes kembali ke Meksiko
pada 1530. Dia pensiun di sebuah rumah di selatan Meksiko City.
Pada
1540 Cortes kembali lagi ke Spanyol di mana dia diabaikan oleh kerajaan
sampai meninggal pada 1547.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar