PT BESTPROFIT FUTURES MEDAN
HEPATITIS merupakan salah satu bentuk penyakit hati
yang diakibatkan oleh pembengkakan atau peradangan yang memiliki banyak
jenis. Hepatitis yang disebabkan infeksi virus dikelompokkan ke dalam
hepatitis A, B, C, D, dan E. Hepatitis A termasuk dalam klasifikasi
jenis penyakit yang ringan, sementara hepatitis B, C, dan D tergolong
parah lantaran bisa menyebabkan kanker hati hingga kematian.
Hepatitis A dan E paling sering disebabkan oleh makanan atau minuman yang masuk mengandung virus. Sementara, hepatitis B dan C ditularkan melalui darah dan cairan tubuh lain yang telah terinfeksi. Untuk hepatitis D bisa muncul bila sudah ada jenis virus hepatitis yang lebih dulu terinfeksi.
Bagi yang sudah mengalami infeksi virus hepatitis, pilihan pengobatan yang tersedia cukup bervariasi tergantung pada jenis hepatitis yang dialami.
Untuk jenis hepatitis A dan E biasanya tak perlu diobati. Sebenarnya jenis virus ini bisa sembuh dengan sendirinya atau dikenal dengan self limiting disease. Penderita juga disarankan untuk istirahat yang cukup, mengonsumsi banyak cairan, dan memperkaya nutrisi.
"Hepatitis A dan E memang bersifat self limiting disease atau bisa sembuh dengan sendirinya. Sesuai simptom saja, kalau demam kita kasih obat penurun demam, kalau mual dikasih obat anti mual," papar dr Olivia Ekaputri, yang ditemui Okezone di kawasan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Kamis 27 Juli 2017.
Sementara, hepatitis B dan C, terutama yang kronis, membutuhkan evaluasi medis yang teratur dan pemantauan untuk menentukan apakah virus tersebut mengalami kemajuan. Pengobatan yang salah dan tidak teratur bukan tidak mungkin dapat berkembang menjadi sirosis hingga kanker hati.
"Lakukan terapi yang dilakukan oleh dokter yang ahli. Tentu ini harus disesuaikan dengan jenis virus dan kondisi si pasien," ujar dr Olivia Ekaputri.
Beragam jenis obat-obatan untuk penderita hepatitis, di antaranya adalah interferon, yang terdiri dari interferon alfa dan pegylated interferon. Sementara, untuk antivirus, ada entecavir, tenofovir, ribavirin, dan lainnya.
Terpenting bagi penderita hepatitis, sebaiknya ditunjang dengan mengonsumsi nutrisi cukup. Hindari mengonsumsi lemak yang sulit dicerna.
"Kebanyakan pasien hepatitis itu enggak mau makan. Mereka bisa mengonsumsi apa saja. Hindari lemak karena sulit dicerna serta nutrisi yang tak diperlukan oleh hati, seperti pengawet. Kemudian, jenis ramuan tradisional seperti kurkuma atau temulawak juga bisa dikonsumsi," tutup dokter lulusan Universitas Kristen Krida Wacana tersebut.
Bestprofit PT Bestprofit Best Profit
Hepatitis A dan E paling sering disebabkan oleh makanan atau minuman yang masuk mengandung virus. Sementara, hepatitis B dan C ditularkan melalui darah dan cairan tubuh lain yang telah terinfeksi. Untuk hepatitis D bisa muncul bila sudah ada jenis virus hepatitis yang lebih dulu terinfeksi.
Bagi yang sudah mengalami infeksi virus hepatitis, pilihan pengobatan yang tersedia cukup bervariasi tergantung pada jenis hepatitis yang dialami.
Untuk jenis hepatitis A dan E biasanya tak perlu diobati. Sebenarnya jenis virus ini bisa sembuh dengan sendirinya atau dikenal dengan self limiting disease. Penderita juga disarankan untuk istirahat yang cukup, mengonsumsi banyak cairan, dan memperkaya nutrisi.
"Hepatitis A dan E memang bersifat self limiting disease atau bisa sembuh dengan sendirinya. Sesuai simptom saja, kalau demam kita kasih obat penurun demam, kalau mual dikasih obat anti mual," papar dr Olivia Ekaputri, yang ditemui Okezone di kawasan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Kamis 27 Juli 2017.
Sementara, hepatitis B dan C, terutama yang kronis, membutuhkan evaluasi medis yang teratur dan pemantauan untuk menentukan apakah virus tersebut mengalami kemajuan. Pengobatan yang salah dan tidak teratur bukan tidak mungkin dapat berkembang menjadi sirosis hingga kanker hati.
"Lakukan terapi yang dilakukan oleh dokter yang ahli. Tentu ini harus disesuaikan dengan jenis virus dan kondisi si pasien," ujar dr Olivia Ekaputri.
Beragam jenis obat-obatan untuk penderita hepatitis, di antaranya adalah interferon, yang terdiri dari interferon alfa dan pegylated interferon. Sementara, untuk antivirus, ada entecavir, tenofovir, ribavirin, dan lainnya.
Terpenting bagi penderita hepatitis, sebaiknya ditunjang dengan mengonsumsi nutrisi cukup. Hindari mengonsumsi lemak yang sulit dicerna.
"Kebanyakan pasien hepatitis itu enggak mau makan. Mereka bisa mengonsumsi apa saja. Hindari lemak karena sulit dicerna serta nutrisi yang tak diperlukan oleh hati, seperti pengawet. Kemudian, jenis ramuan tradisional seperti kurkuma atau temulawak juga bisa dikonsumsi," tutup dokter lulusan Universitas Kristen Krida Wacana tersebut.
Bestprofit PT Bestprofit Best Profit
Tidak ada komentar:
Posting Komentar