
PT BESTPROFIT FUTURES MEDAN
BESTPROFIT - Kementerian Komunikasi dan Informatika
(Kominfo) mengkonfirmasi bahwa puncak hari tanpa bayangan berdampak pada
hilangnya sinyal dalam beberapa menit.
Hilang sinyal dimaksud
itu adalah teknologi yang menggunakan satelit, seperti telepon satelit
hingga TV kabel yang menggunakan parabola yang mengalami sun outage,
yakni tidak bisa menerima sinyal karena satelit pemancar berada dekat
dengan Matahari.
"Pada saat terjadi sun outage, satelit akan
hilang sinyal selama 5-10 menit," ujar Plt Kepala Biro Humas Kementerian
Kominfo Noor Iza ketika dihubungi. BEST PROFIT
Dijelaskan bahwa sun outage ini, di mana pada posisi tertentu ada
pengaruh kepada komunikasi dengan satelit dengan stasiun yang ada di
Bumi. Peristiwa ini terjadi dua kali dalam setahun.
"Hal ini memang menjadi parameter teknis yang sudah dipertimbangkan dalam penggunaan satelit," sebut Noor. PT BESTPROFIT
Matahari
yang berada tepat di tengah Bumi ini, di mana satelit ada di
tengah-tengah mengakibatkan gangguan pada sistem komunikasi satelit pada
saat itu.
Sebagai catatan, sun outage ini berbeda untuk tiap satelit yang tergantung posisi slot wahana tersebut. PT BEST PROFIT
"Untuk BTS (Base Transceiver Station) yang memanfaatkan VSAT, maka ada jeda akibat sun outage tersebut," ungkapnya.
Seperti diketahui, Indonesia mengalami fenomena alam menarik pada 21
Maret 2018. Matahari berada tepat di atas ekuator (khatulistiwa).
Kejadian itu akan membuat Indonesia pada siang hari tidak punya
bayangan. BESTPROFIT FUTURES
Tidak seluruh Indonesia, melainkan peristiwa tersebut
berlangsung di wilayah tertentu. Matahari akan berada hampir tepat di
atas kepala. Hal ini mengakibatkan tidak ada bayangan tepat di siang
hari.
"Fenomena ini disebut hari nir bayangan atau hari tanpa bayangan," kata Kepala Bagian Hubungan Masyarakat LAPAN Jasyanto. BEST PROFIT FUTURES
LAPAN
menyebutkan, Indonesia mengalami hari nir bayangan sebanyak dua kali
pada tahun ini, yaitu pada 21 Maret dan 23 September 2018.
Peristiwa
ini terjadi karena Bumi beredar mengitari Matahari pada jarak 150 juta
kilometer dengan periode sekitar 365 hari. Garis edar Bumi berbentuk
agak lonjong sehingga Bumi kadang bergerak lebih cepat dan kadang
bergerak lebih lambat. PT BESTPROFIT FUTURES
Bidang edar Bumi disebut sebagai bidang
ekliptika. Bidang ini miring sebesar 23,4 derajat terhadap bidang
ekuator Bumi. Karenanya, Matahari tampak berada di atas belahan Bumi
utara selama sekitar setengah tahun dan berada di atas belahan Bumi
selatan setengah tahun sisanya.
"Perubahan posisi tampak Matahari
menyebabkan perubahan musim di Bumi, misalnya empat musim di daerah
subtropis dan juga musim kering-basah di wilayah Indonesia," jelas
Jasyanto. PT BEST PROFIT FUTURES BESTPRO
Sumber : detikNet.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar