
PT BESTPROFIT FUTURES MEDAN
BESTPROFIT - Hacker tampaknya memanfaatkan celah di Twitter untuk menyebarkan propaganda teroris. Mereka membobol akun-akun yang telah tidak aktif bertahun-tahun.
Dilansir dari Tech Crunch, Jumat (4/1/2019) hacker dan peneliti keamanan,
WauchulaGhost menemukan bahwa hacker pendukung kelompok teroris ini
memanfaatkan celah yang telah ada bertahun-tahun di Twitter. BEST PROFIT
Pada awalnya, Twitter tidak membutuhkan pengguna untuk mengkonfirmasi
alamat email saat mendaftarkan akun mereka, sehingga mereka bisa
menggunakan layanan media sosial ini tanpa alamat email yang valid.
Jadi, banyak dari akun-akun yang dibajak ini menggunakan alamat email
yang tidak valid, atau alamat email yang telah lama kadaluarsa. PT BESTPROFIT
Akun-akun
ini juga kadang menggunakan alamat email dengan nama yang sama dengan
username mereka. Karena Twitter hanya menutup sebagian dari alamat email
tersebut, hacker dengan mudah menebak bagian dari alamat email yang
ditutupi kemudian mencoba login dan mereset password. PT BEST PROFIT
Akun-akun
tersebut digunakan oleh hacker untuk menyebarkan propaganda teroris
lewat foto, teks dan video serta me-retweet dari akun propaganda
lainnya. Tidak main-main, akun yang dibajak juga terhitung populer,
dengan beberapa akun memiliki puluhan ribu follower. BESTPROFIT FUTURES
Sebagian besar akun yang ditemui Tech Crunch telah dihapus oleh Twitter, tapi masih ada beberapa yang masih aktif. BEST PROFIT FUTURES
Dalam pernyataan resminya kepada Tech Crunch, juru bicara Twitter
mengatakan bahwa mereka sedang mencoba menyelesaikan masalah tersebut,
walaupun Twitter mengklaim bahwa mereka bukan yang bertanggung jawab
atas masalah ini. PT BESTPROFIT FUTURES
"Menggunakan ulang alamat email dengan cara
seperti ini bukanlah masalah baru untuk Twitter atau layanan online
lainnya," ujar juru bicara Twitter. PT BEST PROFIT FUTURES
"Sebagai peran kami, tim
kami sadar dan bekerja untuk mengidentifikasi solusi yang dapat membantu
menjaga akun Twitter aman dan terlindungi," sambungnya. BESTPRO
Twitter sendiri mengklaim telah merazia lebih dari satu juta akun yang
menyebarkan dan mempromosikan konten terorisme sejak tahun 2015. Di
paruh pertama tahun 2018, mereka juga telah merazia lebih dari 205.000
akun. PT BESTPRO
Tidak ada komentar:
Posting Komentar