Rabu, 04 Januari 2017

Perut Menggendut Usai Libur Panjang? Sabar, Butuh 6 Bulan Agar Kempis

Bestprofit Futures Medan

Jakarta, Pola hidup yang cenderung malas-malasan selama libur panjang kerap berbuah peningkatan berat badan. Celakanya, butuh waktu lama untuk memulihkannya kembali.

Sebuah penelitian dilakukan pada 3.000 orang dewasa di Amerika Serikat. Dalam waktu 10 hari setelah Natal, didapati peningkatan berat badan rata-rata 0,6 persen dibandingkan 10 hari sebelum Natal.

Pengamatan menunjukkan hanya sebagian kecil partisipan yang mengalami penurunan berat badan segera setelah libur berakhir. Sisanya, berat badan baru turun pada musim panas yang jatuh sekitar pertengahan tahun atau 6 bulan sesudahnya. Itu pun, teramati hanya turun setengah dari total peningkatan berat badan selama libur.
Temuan yang dipublikasikan di New England Journal of Medicine ini sebenarnya tidak terlalu mengejutkan. Royal Society for Public Health (RSPH) di Inggris menyebut bahwa selama libur Natal dan Tahun Baru, asupan makanan cenderung meningkat rata-rata 6.000 kalori.

Untuk membakar sekian banyak kalori, dibutuhkan aktivitas fisik yang cukup. Sebagai perbandingan, RSPH menyebut kalori dalam segelas wine butuh jalan kaki selama 44 menit untuk terbakar habis. Padahal selama libur, gaya hidup cenderung serba santai dan malas-malasan.

Walau butuh waktu lama, penurunan berat badan harus tetap diprioritaskan. Para pakar kesehatan sepakat, berat badan yang terlalu gemuk merupakan faktor risiko utama berbagai masalah jantung dan pembuluh darah. Risiko mengalami stroke dan serangan jantung cenderung lebih tinggi pada orang-orang dengan masalah obesitas. Bestprofit Futures Medan

Sumber oleh : health.detik


Tidak ada komentar:

Posting Komentar