
PT BESTPROFIT FUTURES MEDAN
BESTPROFIT - Kepolisian Resor Nunukan, Kalimantan Utara, berhasil menggagalkan upaya penyelundupan hampir lima kilogram sabu
yang dikemas dalam kaleng biskuit. Kepolisian juga mengamankan empat
tenaga kerja Indonesia (TKI) pekerja di kebun sawit yang membawa dua
kaleng biskuit yang ternyata berisi sabu.
" Sabu
ini dikemas dalam 95 bungkus dan disimpan dalam dua kaleng biskuit,
kemudian dicampur dengan sembako dalam karung," ujar Kapolres Nunukan
AKP Jepri Yuniarsi.
Menurut pengakuan Adnan,
seorang pelaku yang juga bertugas sebagai perekrut kurir, upaya
penyelundupan dari Malaysia itu dengan menyamarkan sabu dalam kemasan
biskuit. Dia mengaku menerima sabu yang akan diselundupkan melalui
dermaga tradisional di Pulau Sebatik. BEST PROFIT
"Mereka terima sudah dalam kemasan seperti itu. Mereka dijanjikan Rp 200 juta dari pengakuannya," imbuh Jepri.
Terbongkarnya penyelundupan sabu oleh Polres Nunukan berawal dari
diamankannya dua pelaku penyelundupan, yaitu Firman (21) dan Husen (43),
di dermaga tradisional Sebatik, saat membawa sabu yang dikemas dalam
kaleng biskuit. PT BESTPROFIT
Dari pengembangan kasus ke Kota Makasar, Polres Nunukan berhasil
mengamankan dua anggota jaringan sabu lainnya, yaitu Adnan dan Rizal.
Selain sabu seberat hampir lima kilogram yang dikemas dalam kaleng
biskuit merek Nursie dan Epal Jac, Polres Nunukan juga mengamankan dua
ponsel, satu paspor Husen, dua KTP, dan dua karung yang berisi sembako
untuk menyamarkan barang bukti.
"Tuntutan yang kami ajukan yaitu hukuman mati untuk mereka," ucap Jepri. PT BEST PROFIT
Tidak ada komentar:
Posting Komentar