
PT BESTPROFIT FUTURES MEDAN
BESTPROFIT - Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) bersama BPJS Ketenagakerjaan tengah menggodok mekanisme tunjangan pengangguran (unemployment benefit).
"Mekanismenya sedang digodok BPJS Ketenagakerjaan, dan terus kita dorong karena lebih dari 70 negara sudah memiliki mekanisme unemployment benefit,"
kata Direktur Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas
Kementerian Ketenagakerjaan (Ditjen Binalattas Kemenaker) Bambang Satrio
Lelono.
Dia mengatakan, salah satu pembahasan yang sedang dilakukan misalnya terkait iuran.
"Ini
yang masih kita godok, apakah ada tambahan iuran? Atau iuran yang sudah
ada tapi dipecah-pecah yang tadinya empat jadi lima alokasi," ucapnya. BEST PROFIT
Hal
tersebut dikatakan Satrio cukup kompleks lantaran, jika memasukkan
tunjangan pengangguran sebagai iuran baru, maka butuh revisi regulasi,
sebab hanya empat jaminan sosial tersebut yang diatur.
Lagi pula, jika ada penambahan iuran dikhawatirkan akan banyak
penolakan. "Padahal benefitnya semua yang menerima pekerja," katanya.
Tunjangan
pengangguran ini direncanakan diberikan bagi pekerja yang mengalami
pemutusan hubungan kerja (PHK), saat mengikuti pelatihan vokasi. PT BESTPROFIT
"Kalau orang di PHK agar dia bisa bekerja kembali maka dia butuh re-skilling, atau up-skilling
kemampuannya, salah satunya melalui pelatihan vokasi. Nah selama
mengikuti pelatihan vokasi dia kan tidak berpenghasilan, maka diberilah unemployment benefit," sebut Satrio.
Pelatihan
vokasi bagi para pekerja ter-PHK ini juga kelak akan dibantu pemerintah
melalui skema Skill Development Fund (SDF), untuk penyelenggaraannya.
Sekadar informasi saat ini sudah ada empat jenis iuran oleh BPJS
Ketenagakerjaan yaitu Jaminan Hari Tua (JHT), Jaminan Kecelakaan Kerja
(JKK), Jaminan Kematian (JK), dan Jaminan Pensiun (JP). PT BEST PROFIT
Tidak ada komentar:
Posting Komentar