
PT BESTPROFIT FUTURES MEDAN
BESTPROFIT - Pemerintah tengah menyiapkan kebijakan
terbaru terkait pemakaian ponsel di Indonesia. Nantinya, masyarakat
diharuskan memasangkan antara IMEI ponsel dengan nomor MSISDN atau nomor
telepon bila ingin berkomunikasi melalui perangkat.
Ada tiga
kementerian yang menggodok aturan tersebut, di antaranya Kementerian
Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Kementerian Perindustrian, dan
Kementerian Perdagangan.
Sampai saat ini Indonesia memang belum menerapkan kebijakan tersebut.
Berbanding terbalik di mana di luar negeri justru sejak awal diwajibkan
pemasangan IMEI ponsel dengan nomor telepon.
Rudiantara
menjelaskan bahwa dulu ada kebijakan agar pertumbuhan industri seluler
cepat, maka orang-orang bisa beli ponsel dan beli SIM card di tempat
mana saja, sehingga pertumbuhannya signifikan.
"Kalau di negara
lain sedari awal sudah dipasangkan karena distribusinya dikontrol.
Distribusi jualan tata niaga dari ponsel itu sendiri. Sekarang sudah
saatnya. Mengapa? karena untuk kepentingan masyarakat," kata Menkominfo.
"Misalkan, ada yang hilang ponselnya, SIM card-nya bisa dimatikan tidak
bisa dipakai oleh orang. Tapi ponselnya ke mana? hilang kan. Sekarang
bisa dinonaktifkan karena kalau ponsel hilang tadi, ada yang curi
misalkan, bisa dijual lagi kemana-mana, sekarang kalau dipasangkan tidak
bisa," tuturnya.
Selain itu benefit dari regulasi ini menurut
Menkominfo juga berdampak pada tata niaga lebih bagus. Artinya, ponsel
black market (BM) yang dari sisi pajak tidak bagus, bisa lebih bagus.
"Kebijakan
ini Insya Allah akan dikeluarkan bulan Agustus, dua bulan setengah lagi
lah. Ini baru kebijakan. Implementasinya dilakukan secara bertahap.
Artinya apa? nantinya kita tidak bisa lagi membawa, membeli ponsel di
luar negeri. Suka-suka diaktifkan menggunakan SIM card operator manapun
di Indonesia. Tentu, pengecualian-pengecualian masih ada," pungkasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar