Senin, 02 Juli 2018

Subsidi Energi Melonjak, Pemerintah Bayar Utang ke PLN dan Pertamina

Ilustrasi: Pelanggan BBM jenis Premium mengantri di salah satu SPBU di Kepulauan Riau.

PT BESTPROFIT FUTURES MEDAN

BESTPROFIT - Realisasi subsidi energi per Mei 2018 naik karena pemerintah kembali melunasi utang subdisi kepada Pertamina dan PLN untuk subsidi tahun anggaran 2016 yang telah diaudit Badan Pemeriksa Keuangan ( BPK).

Selepas Mei, pelunasan utang subsidi energi itu sudah tidak ada lagi. “Carry over selesai. Tinggal memenuhi kewajiban tagihan bulanan saja dari PLN dan Pertamina. Akan stabil sesuai tagihan bulanannya.

Sesuai dengan subsidi yang ditetapkan, sesuai dengan volume subsidi yang didistribusikan,” kata Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan Askolani dilansir, Kementerian Keuangan (Kemkeu) mencatat belanja subsidi per Mei 2018 sebesar Rp 49 triliun. BEST PROFIT

Per Mei 2017, realisasi subsidi energi hanya sebesar Rp 32,3 triliun. Artinya, subsidi energi per Mei tahun ini tumbuh 51,7 persen secara year on year (yoy).

Sementara, dibandingkan dengan bulan sebelumnya, realisasi subsidi energi naik Rp 10 triliun dimana subsidi energi per April 2018 sebesar Rp 39 triliun atau tumbuh 143,7 persen dari realisasi pada periode yang sama tahun sebelumnya. PT BESTPROFIT

Meski begitu, utang pemerintah untuk subsidi energi tahun anggaran 2016 belum habis. Menurut Askolani, pemerintah masih memiliki utang BBM dan LPG sekira Rp 10 triliun. Sementara untuk listrik, sisanya sekitar Rp 2 triliun.

Pengcer LPG 3 Kg di Kendal.

Namun, sesuai dengan saran BPK, pemerintah akan melunasi itu pada 2019. Bisa jadi, pemerintah juga akan melunasi subsidi energi tahun anggaran 2017 yang tengah diaudit oleh BPK pada 2019. PT BEST PROFIT

“Kami lihat nanti sesuai keseimbangannya,” kata dia. Bila tidak ada carry over, ia melanjutkan, pada Januari-Mei 2018 pola subsidi berjalan normal. Untuk Pertamina, polanya adalah penagihan satu bulan setelah Pertamina laksanakan distribusi subsidi solar dan LPG.

Suasana  Solar Packed Dealer Nelayan (SPDN) Kecamatan Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah

Sementara untuk listrik, biasanya ada lagi sekitar dua bulan. Namun, sekarang sudah lebih cepat. “Kalau BBM dan LPG cepat karena ada sistem online,” ujarnya. BESTPROFIT FUTURES

Sebelumnya, utang subsidi BBM yang telah dibayarkan kepada Pertamina per Mei 2018 sebesar Rp 6,5 triliun dan utang subsidi LPG sebesar Rp 5,8 triliun.

Sementara, utang subsidi listrik yang dibayarkan kepada PLN sebesar Rp 5,3 triliun. “Kalau di-exclude-kan, pola subsidi tidak jauh berbeda,” ujarnya. BEST PROFIT FUTURES       PT BESTPROFIT FUTURES       PT BEST PROFIT FUTURES      BESTPRO
JAKARTA, KOMPAS.com - Realisasi subsidi energi per Mei 2018 naik karena pemerintah kembali melunasi utang subdisi kepada Pertamina dan PLN untuk subsidi tahun anggaran 2016 yang telah diaudit Badan Pemeriksa Keuangan ( BPK). Selepas Mei, pelunasan utang subsidi energi itu sudah tidak ada lagi. “Carry over selesai. Tinggal memenuhi kewajiban tagihan bulanan saja dari PLN dan Pertamina. Akan stabil sesuai tagihan bulanannya. Sesuai dengan subsidi yang ditetapkan, sesuai dengan volume subsidi yang didistribusikan,” kata Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan Askolani dilansir Kontan.co.id, Selasa (26/6) Kementerian Keuangan (Kemkeu) mencatat belanja subsidi per Mei 2018 sebesar Rp 49 triliun. Per Mei 2017, realisasi subsidi energi hanya sebesar Rp 32,3 triliun. Artinya, subsidi energi per Mei tahun ini tumbuh 51,7 persen secara year on year (yoy).

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Subsidi Energi Melonjak, Pemerintah Bayar Utang ke PLN dan Pertamina", https://ekonomi.kompas.com/read/2018/06/27/071700326/subsidi-energi-melonjak-pemerintah-bayar-utang-ke-pln-dan-pertamina

Editor : Kurniasih Budi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar