Rabu, 13 September 2017

Badai Irma Menghantam, Penjara Jebol, Lebih dari 100 Napi Kabur

Badai Irma

PT BESTPROFIT FUTURES MEDAN

LONDON, KOMPAS.com -  Lebih dari 100 tahanan melarikan diri penjara yang ada di Kepulauan Virgin, wilayah Inggris saat badai Irma melanda.

"Kami memiliki ancaman serius untuk menyelesaikan persoalan hukum dan ketertiban di Kepulauan Virgin wilayah Inggris (BVI)."

Demikian dikatakan Menteri Luar Negeri Alan Duncan di hadapan parlemen, Selasa (12/9/2017).

Jumat, 08 September 2017

Burung Pantai Perlu Dilestarikan, Kerjasama Dunia Dibutuhkan

Rusaknya  lingkungan hidup membuat banyak burung migran tidak daapt mengembangkan ruang hidupnya. Demikian juga perburuan satwa liar yang menggunakan senapa angin, racun dan jerat turut andil merosotnya jumlah burung

PT BESTPROFIT FUTURES MEDAN

GORONTALO, KOMPAS.com - Pelestarian burung pantai membutuhkan kerja sama global antarnegara untuk melindungi habitatnya.

Burung pantai sebagian besar merupakan pengembara (migran) yang menjelajah berbagai belahan bumi.

Kamis, 07 September 2017

Menyelam di Laut, Tubuh Pria Ini Menggelembung Layaknya Balon

Tubuh Alejandro Ramos Martinez menggelembung layaknya balon. (Foto: CEN)

PT BESTPRORFIT FUTURES MEDAN

PISCO - Tak pernah terbayangkan sebelumnya oleh Alejandro Ramos Martinez bahwa pekerjaan yang ia tekuni akan membuatnya mengalami hal yang aneh. Pria yang bekerja menjadi nelayan di Peru ini terkejut ketika tubuhnya secara perlahan-lahan menggelembung layaknya sebuah balon.

Ternyata hal ini bermula dari sebuah kesalahan yang tak sengaja ia lakukan. Suatu hari Martinez yang tengah menyelam untuk menangkap ikan terburu-buru naik ke darat. Ternyata hal tersebut berakibat fatal yakni menyebabkan nitrogen terlarut dalam darahnya lalu kemudian membentuk gelembung.

Rabu, 06 September 2017

Ancaman Teror, Kirgistan Batalkan Laga Sepakbola Lawan Myanmar

Kirgistan

PT BESTPROFIT FUTURES MEDAN

BISHKEK, KOMPAS.com - Kirgistan, sebuah negara di Asia Tengah memutuskan membatalkan jadwal pertandingan sepakbola kualifikasi Piala Asia melawan Myanmar.

AFP melaporkan Senin (4/9/2017), pertandingan dibatalkan karena adanya kekhawatiran ancaman teroris di laga yang dijadwalkan pada hari ini, 5 September di Ibu Kota Kirgistan, Bishkek.

Selasa, 05 September 2017

2 Spesies Reptil Baru Ditemukan di Sumatra

PT BESTPROFIT FUTURES MEDAN

KOMPAS.com - Indonesia tidak bisa dimungkiri memiliki keragaman hayati yang luar biasa. Penelitian demi penelitian semakin mengungkap spesies-spesies yang sudah ada jutaan tahun lamanya di nusantara, tetapi tidak dikenal dunia.

Bekerja sama dengan Universitas Brawijaya, Broward College, dan University of Texas at Arlington; herpetolog dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia ( LIPI) , Dr Amir Hamidy, M Sc, menemukan dua spesies reptil baru, yaitu ular Lycodon sidiki dan bunglon Pseudocalotes baliomus.

Senin, 04 September 2017

Tidak Akurat, Fosil T-Rex Paling Terkenal di Dunia Akan Ganti Tampilan

Pete Makovicky dan Bill Simpson menggunakan gipsum gastralia untuk menunjukkan posisi tulang tersebut pada fosil Sue.

PT BESTPROFIT FUTURES MEDAN

KOMPAS.com – Walaupun tidak mengetahui namanya, kemungkinan besar Anda telah melihat Sue melalui berbagai penampilannya di media. Fosil Tyrannosaurus rex (T-rex) paling terkenal di dunia ini adalah yang terbesar dan terlengkap di antara jenisnya.

Namun, Sue tidak sempurna. Dia butuh perbaikan di sana dan sini untuk menampilkan pengetahuan terbaru kita akan spesies ikonis tersebut.

Oleh karena itu, Sue akan diturunkan dari posisinya sekarang di Stanley Field Hall Museum Field, Chicago, Amerika Serikat pada pada bulan Februari 2018 dan dipindahkan ke area baru pada musim semi 2019 dengan berbagai perubahan anatomi.

Dikutip dari Reuters 30 Agustus 2017, paleontolog Pete Makovicky selaku rekan kurator untuk koleksi dinosaurus dari Museum Field mengatakan, kita akan membuat beberapa perubahan pada tulang (Sue) untuk menunjukkan pengetahuan baru yang lebih baik.

Sebagai gantinya, fosil dari spesies dinosaurus terbesar dalam sejarah, Patagotitan mayorum, akan menempati area Sue saat ini.


P mayorum adalah dinosaurus berleher panjang dan berkaki empat yang memakan tanaman. Dengan tinggi sekitar 37,2 meter dan berat 70 ton, dinosaurus yang hidup di Argentina sekitar 100 juta tahun yang lalu ini termasuk salah satu hewan terbesar dalam sejarah dan merupakan anggota dari kelompok titanosaurus.

Perbandingan fosil Patagotian mayorum dengan Tyrannosaurus rex

Fosil Patagotian yang akan ditampilkan dibuat dari fiberglass (plastik yang diperkuat dengan fiber) yang dicetak dari tujuh P mayorum. Tingginya akan mencapai balkon lantai kedua museum, sekitar sembilan meter, dan pengunjung akan bisa berjalan di bawahnya dan menyentuhnya.

Lalu, untuk semakin melengkapi pengalaman pengunjung, Field Museum juga akan menampilkan berbagai fosil asli, seperti tulang paha berukuran 2,4 meter, dari spesies megah ini.

Penampilan baru

Menurut Makovicky, salah satu perubahan terbesar pada Sue adalah penambahan gastralia, sekelompok tulang menyerupai tulang rusuk pada bagian perut yang membantu dinosaurus untuk dapat bernafas dengan lebih mudah.


Penambahan tulang ini akan membuat Sue terlihat lebih besar dan membuncit. Sebagai gantinya, perubahan pada rusuk Sue akan menghasilkan dada yang lebih langsing.

Selain itu, para peneliti juga akan mengatur kaki kanan Sue agar fosil tersebut tidak terlalu berjongkok dan merevisi berat badannya dari 5-7 ton menjadi hampir sembilan ton.

Perubahan penting lainnya adalah tulang garpu (furcula) Sue. Para peneliti telah mengonklusikan bahwa furcula Sue pada saat ini bukan milik T-rex dan akan diganti dengan yang sebenarnya.


Paleontolog Bill Simpson yang mengepalai koleksi geologi Field Museum mengatakan, biasanya Anda hanya mendapat satu kesempatan untuk melakukan sesuatu yang sangat mahal seperti memasang tulang fosil vertebrata  ini. Aku sangat senang kita bisa memperbaiki dan memperbaharui fosil luar biasa ini.

Kamis, 31 Agustus 2017

Indonesia Raih 7 Medali di Ajang IESO ke-11

Siswa Indonesia peserta 11th IESO 2017 di Perancis: (kiri ke kanan) Rifky Andika, Alse Nabillah, Fransiskus L. Santoso, Fadly M. Aulia.

PT BESTPROFIT FUTURES MEDAN

JAKARTA, KOMPAS.com – Empat orang pelajar Indonesia berhasil meraih tujuh medali usai mengikuti ajang International Earth Science Olympiad (IESO) ke-11. Kompetisi itu diikuti oleh 29 negara dan berlangsung pada 22-29 Agustus 2017 di Centre International de Valbonne, Cote d’Azur, Perancis.

IESO meliputi kompetisi pengetahuan mengenai geosfer (geologi dan geofisika), hidrosfer (hidrologi dan oseanografi), atmosfer (meteorologi dan klimatologi) dan astronomi.

Untuk kompetisi Earth System Project (ESP), Rifki Andika, siswa SMA Negeri 2 Depok, berhasil mendapatkan medali emas, sedangkan medali perunggu didapatkan oleh Fransiskus L Santoso, siswa SMA Kristen Ketapang Jakarta.

Selain itu, dalam kompetisi International Team Field Investigation (ITFI), Rifki kembali naik ke podium untuk menerima medali perak. Untuk kompetisi perorangan, Rifki dan Fransiskus membawa pulang medali perak.

Kemudian, medali perunggu berhasil diraih oleh Alse Nabilah, siswi Kesatuan Bangsa Yogyakarta dan Fadly Aulia, siswa Al Kautsar Bandar Lampung.

Berdasarkan keterangan pers Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan ( Kemendikbud), para delegasi Indonesia merupakan alumni program Olimpiade Sains Nasional (OSN) Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Mereka didampingi oleh empat pembina, yakni Zadrach L. Dupe (Program Studi Meteorologi ITB), Hakim L. Malasan (Program Studi Astronomi ITB), Warsito Atmodjo (Program Studi Oseanografi UNDIP) dan Asep Sukmayadi (Kemendikbud).

Sebelumnya, para delegasi menjalani pelatihan dan seleksi melalui empat tahap pembinaan di Yogyakarta dan Bandung. Pembinaan berlangsung selama tiga bulan dari akhir 2016 hingga awal 2017.