
PT BESTPROFIT FUTURES MEDAN
BESTPROFIT - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mendadak keluar dari Istana Merdeka, Jakarta.
Susi langsung menuju silang Monas untuk menemui petani yang berdemo soal larangan penggunaan alat penangkap ikan cantrang.
Pantauan Kompas.com, semula Susi bertemu dengan Presiden Joko Widodo dan sejumlah perwakilan pendemo di Istana Merdeka.
Namun, Susi kemudian keluar Istana pukul 16.40 WIB. Dengan dikawal
ketat kepolisian, Susi naik ke mobil komando untuk berdialog dengan
pendemo.
Presiden sebelumnya menerima lima orang perwakilan nelayan penolak cantrang. BEST PROFIT
Kelima orang itu adalah perwakilan nelayan yang berada di beberapa
kabupaten di Jawa Tengah, antara lain Batang, Pati, Rembang, dan Tegal.
Bupati Tegal Enthus Susmono mengatakan, ada dua topik pembahasan dalam pertemuan para nelayan dengan Presiden Jokowi.
Pertama, polemik penggunaan alat penangkapan ikan cantrang.
"Soal cantrang ada dua persepsi. Ibu Susi menyatakan cantrang sama dengan trawl. Nah, nelayan menyatakan cantrang bukan trawl. Ya, orang Jawa menyebut cantrang," ujar Enthus sebelum bertemu Presiden. PT BESTPROFIT
Enthus menambahkan, sejumlah asosiasi nelayan di Jawa Tengah sudah melakukan uji petik sendiri yang melibatkan pakar.
Hasilnya, sebenarnya cantrang tidak merusak lingkungan seperti yang disebut Susi.
Pertemuan nelayan dan Presiden diharapkan menemui solusi mengenai itu.
Topik
bahasan kedua, yakni soal masih ruwetnya perizinan kapal nelayan.
Enthus menyebutkan, ada 27 izin yang harus ditempuh pemilik kapal supaya
kapalnya bisa berlayar mencari ikan.
"Perizinan kapal itu mbulet. Masak ada 27 lapisan. Ini yang Presiden enggak suka dan akan dibuat ringkas," ujar Enthus.
Pertemuan perwakilan nelayan dengan Presiden berlangsung tertutup. PT BEST PROFIT
Tidak ada komentar:
Posting Komentar