
PT BESTPROFIT FUTURES MEDAN
BESTPROFITF - Masih ingat dengan pengakuan Yahoo
soal diretasnya seluruh 3 miliar akun yang dikelolanya pada tahun lalu?
Kini, perusahaan teknologi yang berpusat di Sunnyvale, California,
Amerika Serikat tersebut harus menerima hukumannya.
Yahoo
diwajibkan untuk membayar denda sebesar USD 50 juta, atau sekitar Rp 759
miliar. Selain itu, mereka juga harus menyediakan layanan pengawasan
kredit selama paling tidak dua tahun untuk sekitar 200 juta orang yang
informasi pribadinya, seperti nama, alamat email, serta nomor ponselnya
diretas. BEST PROFIT
Menarik waktu mundur ke belakang, Yahoo mengalami
pencurian data berskala besar pada 2013 dan 2014. PT BESTPROFIT
Kejadian yang pertama
berdampak pada 3 miliar akun, sedangkan setelahnya merugikan 500 juta
pengguna. PT BEST PROFIT
Menariknya, pada 2013 lalu, Yahoo mengaku hanya ada 1 miliar akun yang
terdampak dari kasus pencurian data itu. BESTPROFIT FUTURES
Angka sebenarnya baru ketahuan
setelah pengumuman resmi yang mereka lakukan pada 2017, sekaligus
menjadikannya aksi pencurian data terbesar sepanjang sejarah. BEST PROFIT FUTURES
Sebagaimana kutip dari CNET, soal pembayaran dendanya, nanti
akan ada dua pihak yang membayar. Pertama adalah Verizon, perusahaan
yang mengakuisisi Yahoo pada 2017. PT BESTPROFIT FUTURES
Sedangkan satunya lagi adalah
Altaba. Itu merupakan perusahaan yang didirikan dari sisa-sisa entitas
Yahoo yang tidak dijual ke Verizon. PT BEST PROFIT FUTURES
Nantinya, keduanya akan membayar denda tersebut dengan porsi sama, yakni
50:50. Sebelumnya, pada April lalu, US Securities and Exchange
Commission (SEC) mengatakan bahwa Altaba harus membayar USD 35 juta atas
kegagalan Yahoo dalam menyelesaikan kasus peretasan akun pada 2014. BESTPRO
Tidak ada komentar:
Posting Komentar