Senin, 12 Desember 2016

Habis Kesabaran Jerman untuk Facebook

Best Profit Futures Medan

Jakarta, CNN Indonesia -- Desakan pemerintah Eropa yang dipimpin Jerman kepada Facebook soal peredaran konten negatif kian lantang. Petinggi partai pemerintahan Demokrat Kristiani (CDU), Volker Kauder, menyebut mereka kehabisan kesabaran .

"Saya berharap perusahaan besar seperti Facebook untuk patuh hukum. Jika mereka tidak menghormatinya, kami harus cari kemungkinan baru seperti denda misalnya," ucap Kauder yang merupakan kader partai Kanselir Angela Merkel.

Kauder tidak terima dengan dalih yang dikemukakan Faceboook beberapa waktu lalu. Saat itu jejaring sosial bikinan Mark Zuckerberg ini mengaku kesulitan menarik konten tak layak karena besarnya jumlah data yang harus mereka telusuri.

Ia menganggap Facebook sebagai raksasa teknologi dengan pengguna bulanan sekitar 1,6 miliar terkesan mengelak dari tanggung jawab. Kauder membandingkan dengan pengandaian sebuah pabrikan otomotif yang memproduksi jutaan mobil lalu lepas tangan dengan bilang 'saya tak bisa jamin semua mobil itu aman'.

"Tidak, tidak begitu. Saya berharap dan meminta Facebook  menjunjung tinggi hukum yang berlaku," tegas Kauder seperti yang dilaporkan oleh Reuters.

Sebagai negara yang menampung hampir sejuta imigran di tanah Eropa, terutama yang berasal dari Timur Tengah, Jerman menghadapi ketegangan domestik yang diakibatkan oleh ujaran kebencian. Ketegangan terjadi akibat politik sayap kanan menolak kedatangan para imigran.

Semenjak itu, ujaran kebencian jadi hal yang menakutkan di Jerman. Media sosial mempercepat eskalasi kebencian warga konservatif Jerman terhadap kaum imigran.

Para pendukung pemerintahan Merkel juga risau bila penyebaran ujaran kebencian dan berita palsu tak dibendung akan mempengaruhi pemilihan presiden tahun depan. 

Sebelumnya Menteri Kehakiman Jerman Heiko Maas sudah membentuk satuan tugas yang terdiri dari perwakilan dari Facebook, Youtube, Twitter, serta organisasi non-profit untuk memerangi ujaran kebencian. Satgas ini berkomitmen menarik semua konten kebencian yang diadukan dalam waktu 24 jam.

Namun dari hasil riset September, hanya Facebook yang menangani 46 persen dari seluruh aduan konten negatif. Sedangkan Youtube dan Twitter hanya merespon sekitar 10 dan 1 persen aduan yang mereka terima.

Di sisi lain, pemerintah Jerman menuntut setidaknya 70 persen ujaran kebencian yang beredar di media sosial bisa diredam sampai Maret tahun depan. Jika tak tercapai, Jerman akan membuat undang-undang khusus yang memaksa Facebook dkk. menuruti permintaan mereka.

"Kita sudah berada di satu meja dan sekarang harus menunggu, tapi setelah jeda Natal semua sudah berakhir. Sudah cukup. Sekarang kami ingin melihat tindakan," pungkas Maas. Best Profit Futures Medan

Sumber oleh : cnnindonesia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar