Jumat, 08 Februari 2019

Cemas Layanannya Terancam, Bos WhatsApp Curhat

Ilustrasi WhatsApp. Foto: Chris Ratcliffe/Bloomberg

PT BESTPROFIT FUTURES MEDAN

BESTPROFIT - Bos WhatsApp sedang merasa khawatir layanannya akan diubek-ubek oleh pemerintah. Hal ini terjadi di India yang menjadi basis terbesar pengguna WhatsApp di dunia, mencapai 200 juta user.

Salah satu proposal peraturan yang sedang digodog oleh pemerintahan Negeri Gangga itu adalah mengharuskan pihak WhatsApp bisa melacak pesan. Hal itu berlawanan dengan fitur penyandian end to end yang default di WhatsApp. BEST PROFIT

"Dari proposal regulasi itu,satu hal yang paling kami khawatirkan adalah penekanan terhadap penelusuran pesan," kata Carl Wogg, Head of Communications WhatsApp yang dikutip dari NDTV. PT BESTPROFIT

Dengan enskripsi end to end, maka pesan yang beredar pada WhatsApp hanya dapat terbaca di perangkat pengirim dan penerima pesan. WhatsApp pun tidak dapat mengaksesnya. PT BEST PROFIT

"Proposal itu tak konsisten dengan perlindungan privasi yang dicari orang di seluruh dunia. Karena kami punya enkripsi end to end, maka regulasi itu akan membuat kami mengubah produk,"terang Carl. BESTPROFIT FUTURES

Artinya, jika proposal tersebut benar-benar disahkan menjadi aturan, layanan WhatsApp terancam tidak akan seperti sekarang. BEST PROFIT FUTURES

Bahkan ada spekulasi WhatsApp mungkin saja meninggalkan India jika aturan semacam itu diterapkan. Tapi Carl tidak mau berkomentar soal itu. PT BESTPROFIT FUTURES

"Tidak membantu untuk berspekulasi tentang masa mendatang. Saat ini sedang ada proses di India untuk mendiskusikan masalah ini," ujar Carl. PT BEST PROFIT FUTURES

Pemerintah India memang makin sering mengincar WhatsApp setelah berbagai hoax menyebar di layanan milik Facebook ini. BESTPRO

Tahun silam, beberapa orang terbunuh dihakimi massa karena tersebar informasi palsu di WhatsApp bahwa mereka adalah penculik anak. PT BESTPRO

Tidak ada komentar:

Posting Komentar