Rabu, 20 Mei 2020

Jelang Lebaran, 'Inang-inang' Tawarkan Tukar Uang di Toko Online




PT BESTPROFIT FUTURES MEDAN

BESTPROFIT - Bagi-bagi THR untuk keponakan sudah menjadi tradisi di kala Idul Fitri. Biasanya masyarakat menukarkan uang pecahan besar dengan yang lebih kecil untuk dijadikan THR.

Jasa penukaran uang pun marak, tak hanya perbankan, masyarakat secara individual juga banyak yang menawarkan jasa tersebut, biasa disebut 'inang-inang'. PT BEST PROFIT

Mendekati Lebaran biasanya 'inang-inang' ini mudah ditemui di pusat-pusat keramaian. Di Jakarta, mereka biasa ditemukan di kawasan Monumen Nasional (Monas) dan Kota Tua. Sayangnya pandemi COVID-19 membuat keberadaan mereka sulit dicari. Sebab masyarakat diimbau tetap di rumah dan dilarang berkerumun. BESTPRO

Namun rupanya penyedia jasa penukaran uang baru untuk kebutuhan Lebaran ini dapat ditemukan di toko-toko online (e-commerce). Jumlahnya pun terbilang banyak. Mereka mematok biaya yang beragam. PT BESTPRO

Dilihat detikcom di sejumlah jaringan toko online, ada pelapak yang menawarkan pecahan Rp 5.000 senilai Rp 100.000 dengan harga Rp 110.000. Dengan kata lain dia mengambil keuntungan Rp 10.000. BPF

Ada pula yang mematok keuntungan Rp 25.000. Jadi uang pecahan kecil senilai Rp 100.000 dibanderol Rp 125.000. Dan tidak cuma penukaran uang senilai Rp 100.000, ada juga yang dalam jumlah lebih besar, yaitu Rp 1 juta dengan harga Rp 1.070.000. BEST PROFIT FUTURES

Dilihat dari domisilinya, mereka tersebar mulai dari Jakarta, Jawa, hingga Sumatera. Pembelinya pun cukup banyak. Lapak-lapak tersebut dapat ditemui di kolom pencarian dengan mengetik 'uang THR', 'uang lebaran', atau 'uang baru'. PT BEST PROFIT FUTURES

Selasa, 19 Mei 2020

KARYAWAN KETAHUAN POSITIF COVID-19 SEJAK 15 MEI, BRASTAGI SWALAYAN RAPID TEST MASSAL BESOK

PT BESTPROFIT FUTURES MEDAN

BESTPROFIT - Sebuah surat menggunakan kop Dinas Kesehatan Kota Medan, UPT Puskesmas Rantang. Diterangkan bahwasanya ada seorang karyawan Brastagi Swalayan yang positif covid-19 setelah menjalani tes SWAB.

Disurat yang ditujukan ke Camat Medan Petisah tersebut, pihak Dinas Kesehatan meminta bantuan camat untuk mengkoordinir pelaksanaan pemeriksaan massal. PT BEST PROFIT


Tertulis tanggal surat, 15 Mei 2020. Namun sayangnya, pelaksanaan rapid test massal baru dilaksanakan besok, Selasa 19 Mei 2020. Pesan berantai tentang rapid test massal sudah viral dikalangan karyawan Berastagi Swalayan di Jalan Gatot Subroto, Medan. BESTPRO

Pesan berantai tersebut bertulis:, “Assalamu’alaikum Selamat pagi semuanya. Ini info sementara dan tdk untuk tdk dikembangkan kemana2 seblm ada berita yg lebih pasti dan akurat". PT BESTPRO

"Keluarga besar Dinas Pariwisata Kota Medan untuk sementara diminta agar berhati2 atau menunda sementara untuk ke Berastagi Supermarket smp adanya berita yg pasti". BEST PROFIT FUTURES

"Berdsrkan info dari Kasatpol PP Kota Medan bhw td mlm sudah ada karyawan di Berastagi Supermarket Gatot Subroto yg terpapar Positip Covid 19 sehingga kemungkinan nanti siang akan dilakukan Rapid Test kepada semua karyawan Berastagi Supermarket. Dan kalau sdh ada yg positip spt ini tentu akan dicari orang2 yg sdh pernah kontak fisik dengan si karyawan tsb agar tdk terjadi penularan secara berantai". BPF

Kasatpol PP Kota Medan, M Sofyan membenarkan adanya informasi tersebut. ia mengatakan, rencananya, esok hari, seluruh karyawan pusat perbelanjaan tersebut akan menjalani Rapid tes massal. "Betul, besok (Selasa 19 Mei 2020) dirapid tes seluruh karyawannya pukul 9.00,” kata, Senin (18/5/2020). BESTPRO

Ketika ditanya, kenapa belum ditutup padahal sudah ada yang positif? Dia hanya menjawab singkat. “Besok kita rapatkan setelah pelaksanaan rapid test,” katanya singkat. PT BEST PROFIT

Sementara itu, Jubir Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Medan, Mardohar Tambunan belum mengetahui adanya rencana rapit tes massal untuk karyawan Brastagi Swalayan di Jalan Gatot Subroto. BEST PROFIT FUTURES

 "Belum dapat info, cuma bisa saja. Tergantung permintaan," ujarnya, secara terpisah. Mardohar mengatakan permohonan untuk mengajukan rapit tes disampaikan melalui pihak puskesmas setempat. "Selanjutnya usulan tersebut disampaikan kepada Gugus Tugas, tapi sampai sore ini saya belum dapat informasi," jelasnya. PT BEST PROFIT FUTURES

Senin, 18 Mei 2020

Viral 'Indonesia Terserah', Sudah Melakukan Apa untuk Tangkal Corona?




PT BESTPROFIT FUTURES MEDAN

BESTPROFIT - Ungkapan 'Indonesia Terserah' meramaikan dunia media sosial beberapa waktu lalu. Tak hanya hastag, postingan yang menggunakan ungkapan tersebut kebanyakan melontarkan komentar rasa kecewa terhadap penanganan untuk mencegah penyebaran virus Corona di Indonesia.

Psikolog klinis dari Personal Growth Veronica Adesla mengatakan sebaiknya hal ini dimaknai dari segi positifnya. Menurutnya, ungkapan 'Indonesia Terserah' ini sebagai ajakan untuk saling melakukan refleksi diri. PT BEST PROFIT

"Jadikan ini sebagai ajakan untuk merefleksi diri, apakah kontribusi yang sudah dan sedang dilakukan sebagai bentuk ke-kooperatifan dalam menghentikan pandemi covid-19? Dan apakah ada sikap dan perilaku yang harus diubah karena menunjukkan ketidak-kooperatifan dan empati dalam bersama-sama menghadapi situasi ini," jelasnya pada detikcom, Senin (18/5/2020). BPF

Selain itu, Veronica juga mengingatkan masyarakat untuk tetap menjaga pikiran selama pandemi ini agar tetap jernih dan objektif dalam menilai serta menyikapi suatu persoalan. Ini untuk menjaga seseorang tetap waras dan sehat mental. BESTPRO

"Jangan sampai muncul tindakan fatalistik yang justru menggerakkan masyarakat bukan untuk ikut berkontribusi dan membantu menghentikan COVID-19. Malah kita sendiri yang tidak berkontribusi," katanya. BEST PROFIT FUTURES

Veronica juga mengatakan, bisa saja tanpa disadari tindakan yang dilakukan malah berdampak mendorong seseorang tidak berkontribusi dan membuat keadaan pandemi ini semakin memburuk. PT BEST PROFIT FUTURES

Jumat, 15 Mei 2020

Virus Corona Kemungkinan Besar Berasal dari Kelelawar Asia




PT BESTPROFIT FUTURES MEDAN

BESTPROFIT - Menurut sebuah studi baru yang dilakukan oleh University of Hong Kong,virus Corona baru yang memicu pandemi COVID-19 kemungkinan berasal dari kelelawar yang ditemukan di Asia.

Dikutip dari South China Morning Post, departemen mikrobiologi Universitas Hong Kong menciptakan sekelompok sel yang menyerupai usus kelelawar tapal kuda Cina, spesies yang ditemukan di Cina, India, Nepal, dan Vietnam. Para peneliti berhasil menginfeksi struktur sel dengan virus Corona, yang dikenal sebagai SARS-CoV-2. BPF

Penelitian sebelumnya telah menemukan spesies kelelawar membawa virus seperti yang menyebabkan sindrom pernapasan akut yang parah (SARS) dan yang mirip dengan SARS-CoV-2. PT BEST PROFIT

"Temuan ini, yang diambil bersamaan, menandakan bahwa kelelawar tapal kuda China mungkin benar-benar inang asli SARA-CoV-2," kata ahli mikrobiologi Dr Yuen Kwok-yung. BESTPRO

Studi yang juga dipimpin oleh Asisten Profesor Jane Zhou Jie, diterbitkan dalam jurnal internasional Nature Medicine pada hari Rabu. Tetapi Yuen mengatakan penelitian lebih lanjut perlu dilakukan di alam liar untuk mengkonfirmasi asal virus. BEST PROFIT FUTURES

Studi ini dilakukan pada spesies kelelawar karena diketahui sebagai pembawa banyak virus Corona terkait. Spesies ini juga diyakini sebagai inang alami virus yang memicu Sars pada tahun 2003, meskipun tidak ada bukti langsung yang dapat ditemukan. Mungkin karena faktor kesulitan mengakses hewan di alam liar. PT BESTPRO

Studi terbaru mengaitkan keberhasilannya dengan mereplikasi struktur usus kelelawar di lingkungan laboratorium. Asal mula virus Corona telah memicu pergolakan diplomatik antara Amerika Serikat dan Cina. Washington menyalahkan Beijing atas wabah itu, bahkan menyatakan telah menciptakan patogen di laboratorium. BESTPROFIT

Menanggapi hal itu, juru bicara kementerian luar negeri Zhao Lijian mengatakan virus itu mungkin terkait dengan partisipasi Angkatan Darat AS dalam Permainan Dunia Militer yang diadakan di Wuhan, Provinsi Hubei, pada bulan Oktober. PT BEST PROFIT FUTURES

Kamis, 14 Mei 2020

Saran Dokter Bila Ingin Salat Berjemaah di Mesjid Saat Pandemi Corona



PT BESTPROFIT FUTURES MEDAN

BESTPROFIT - Sebanyak 28 orang di Tambora, Jakarta Barat, berstatus orang dalam pemantauan (ODP). Penyebabnya, mereka mengikuti salat Tarawih dipimpin imam musala yang sehari sebelumnya telah dinyatakan positif virus Corona COVID-19.

"Iya (28 jemaah berstatus ODP)," jelas Camat Tambora Bambang Sutama saat dihubungi detikcom, Rabu (13/5/2020). PT BEST PROFIT

Menanggapi hal ini, dr Heri Munajib dari Perhimpunan Dokter Nahdlatul Ulama (PDNU) mengatakan di tengah pendemi Corona seperti ini sebaiknya beribadah di rumah saja untuk mencegah terjadinya penyebaran virus Corona. Namun jika tetap memaksa untuk melakukan salat berjemaah di masjid, ada beberapa hal yang harus dipatuhi. BPF

"Kalau memang itu masjidnya besar, beberapa masyarakat tertentu yang boleh melaksanakan salat di tempat itu adalah orang yang tinggal di sekitar masjid itu, di mana tidak ada riwayat perjalanan ke luar kota atau dalam kondisi fit," kata dr Heri kepada detikcom, Rabu (13/5/2020). BESTPRO

"Kalau dia batuk, pilek sudah langsung tidak usah salat di di masjid," lanjutnya. BEST PROFIT FUTURES

dr Heri juga menegaskan penggunaan masker, menjaga kebersihan tangan, dan tetap menjaga jarak tetap harus diperhatikan selama menjalani salat berjemaah di masjid. Menurutnya, masyarakat tidak perlu khawatir pahala akan berkurang apabila mengenakan masker saat melaksanakan salat. PT BESTPRO

"Dalam segi agama menggunakan masker pada saat salat itu masih diperbolehkan. Karena sekarang sedang (keadaan) darurat, maka diperbolehkan dan tidak mengurangi khusyuk atau pahala salat," ujarnya. BESTPROFIT

Namun, sekali lagi dr Heri mengimbau masyarakat sebaiknya untuk saat ini lebih memilih beribadah di rumah demi menjaga kesehatan bersama serta mencegah penyebaran virus Corona. PT BEST PROFIT

"Kalau kita sehat, ibadah nggak ada masalah. Tapi kalau kita sakit kan ibadah juga jadi masalah karena merepotkan yang lain," tuturnya. PT BEST PROFIT FUTURES

Rabu, 13 Mei 2020

Nikah Tertunda Akibat Lockdown, Pasangan Kekasih India Bunuh Diri





PT BESTPROFIT FUTURES MEDAN

BESTPROFIT - Sepasang kekasih di negara bagian Telangana, India, nekat bunuh diri diduga karena tertekan akibat rencana pernikahan mereka yang tertunda. Alasannya karena ada penguncian wilayah atau lockdown untuk menekan penyebaran virus Corona COVID-19.

Dilansir dari laman Gulf News, jasad pasangan kekasih bernama Pendur Ganesh (22) dan Soyam Seethabai (20) ditemukan tergeletak di sebuah sawah di Telangana. Keduanya diduga menenggak cairan pembasmi hama. BESTPRO

Menurut laporan kepolisian setempat, Ganesh yang bekerja sebagai petani sudah menjalin hubungan dengan Soyam selama beberapa tahun. Keduanya memutuskan untuk bertunangan beberapa bulan lalu dan menjadwalkan pernikahan mereka pada April. PT BEST PROFIT

Akan tetapi, keluarga keduanya memutuskan menunda pernikahan karena pemberlakuan lockdown. Mereka dilaporkan kecewa dan tertekan dengan keputusan tersebut. PT BESTPRO

"Kedua keluarga mengatakan kedua pasangan itu mengambil langkah nekat akibat penundaan pernikahan tersebut. Jasad mereka ditemukan di sawah. Kami membawa jenazahnya ke Rumah Sakit Umum di Utnoor untuk proses autopsi," ujar polisi tersebut. BPF

Penerapan lockdown di Telangana sejak 22 Maret membuat jadwal pernikahan banyak pasangan menjadi tertunda. Pemerintah India sudah membatasi jumlah tamu yang boleh hadir dalam sebuah resepsi atau kegiatan pemakaman. PT BEST PROFIT FUTURES

Selasa, 12 Mei 2020

Viral Sinetron Bajaj Bajuri Ramal Virus Corona 17 Tahun Lalu, Ini Faktanya




PT BESTPROFIT FUTURES MEDAN

BESTPROFIT - Di media sosial viral potongan video dari salah satu episode sinetron komedi Bajaj Bajuri. Netizen menyebut Bajaj Bajuri telah meramal kedatangan virus Corona 17 tahun lalu.

"Bajaj bajuri 17 tahun yang lalu.. bahas virus corona.. kok bisa??" kata salah satu pengguna Facebook yang turut membagikan cuplikan video. BESTPRO

Video berdurasi 18 detik yang ramai dibagikan menunjukkan tokoh Said sedang bercerita tentang virus menular baru dari China pada tokoh Oneng dan tokoh Mpok Hindun. Virus ini dapat membuat seseorang mengalami demam, batuk-batuk, hingga kematian. BPF

"Itu penyakit menular dari China Mpok. Gejalanye panas dingin sama batuk. Bahaya Mpok. Penyakit itu bisa nular, yang udah kena bisa meninggal," kata Said dalam cerita. PT BEST PROFIT

Cuplikan video tersebut diambil dari Bajaj Bajuri episode 205 dengan judul "Katakan Saja Ogah Berpuasa". Faktanya episode itu memang sedang membahas penyakit severe acute respiratory syndrome (SARS) yang memang disebabkan salah satu jenis virus Corona. PT BESTPRO

Wabah virus SARS sempat menjadi ancaman pada tahun 2003 sebelum kemudian akhirnya mereda dan 'hilang' berkat upaya penanganan global. BEST PROFIT FUTURES

Bajaj Bajuri yang mulai tayang pada tahun 2002 menyinggung fenomena virus Corona SARS. Sementara yang baru-baru ini mewabah adalah virus Corona COVID-19. SARS dan COVID-19 memiliki gejala yang mirip. PT BEST PROFIT FUTURES