Rabu, 19 Oktober 2016

Samsung Siapkan Prosesor Berteknologi FinFET 10 Nanometer



PT Bestprofit Futures Medan

Samsung secara resmi mengumumkan bahwa mereka tengah memproduksi secara massal prosesor system-on-chip (SoC) dengan ukuran transistor 10 nanometer. Prosesor ini menggunakan struktur transistor 3D yang dikenal dengan sebutan FinFET. Menurut Samsung, ini merupakan teknologi yang digunakan dalam pembuatan prosesor mutakhir milik mereka.

Teknologi FinFet ini diklaim memiliki struktur dan desain yang lebih efisien yang mampu menghasilkan tenaga 27 persen lebih besar serta konsumsi daya 40 persen lebih efisien dibanding prosesor generasi sebelumnya yang memiliki ukuran transistor 14 nanometer.

Sebagai gambaran, transistor 10 nanometer ini “hanya” berukuran lima puluh kali lipat lebih besar dari molekul atom silikon yang berukuran 0,2 nanometer. Meskipun sejak lama telah diprediksi oleh hukum Moore, ini merupakan sebuah pencapaian yang gemilang dalam sejarah perkembangan transistor dan semikonduktor.

Selasa, 18 Oktober 2016

Ini 3 Cara Mengatur Keuangan Sebelum dan Sesudah Menikah


PT Bestprofit Futures Medan 

Jakarta - Apakah Anda Mau Menikah? Dalam pernikahan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, seperti mengelola keuangan bersama-sama pasangan. Selain itu, bila masalah keuangan tidak dibicarakan, maka akan menjadi permasalahan termasuk, kredit dan pembagian beban keuangan. Untuk itu, ada beberapa strategi yang bisa dilakukan oleh pengantin baru agar bisa mengelola keuangannya lebih baik:

Senin, 17 Oktober 2016

Viral di Medsos, Suami-Istri Ini Dipuji Bikin Perpustakaan di Angkot


PT Bestprofit Futures Medan 

Bandung - Pasangan suami-istri di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, mendapat pujian di media sosial (medsos). Bagaimana tidak? Mereka menggagas ide membuat perpustakaan kecil di dalam angkot. Seperti apa?

Adalah Elis Ratna Suminar (30) yang pertama kali memposting hal ini di akun Facebook-nya seperti dilihat detikcom, Senin (17/10/2016). Dia dan suaminya seorang sopir angkot bernama Muhammad Pian Sopian (38) bersama-sama menggagas ide membuat angkot pustaka.

Jumat, 14 Oktober 2016

Jessica akui pernah ikut latihan pertolongan pertama tapi tak tuntas

Jaksa Penuntut Umum (JPU) kerap mempertanyakan alasan terdakwa Jessica Kumala Wongso tidak membantu memberikan pertolongan pertama saat Mirna kolaps. Padahal sebelumnya Jessica pernah mengikuti pelatihan pertolongan pertama saat bekerja di Australia.

Pertanyaan tersebut dijawab oleh tim penasihat hukum dalam nota pembelaan terdakwa Jessica. Tim pembela mengatakan kliennya memang sempat mengikuti pelatihan pertolongan pertama. Namun dari pengakuan Jessica, dirinya tak mengikutinya hingga tuntas.

"Bahwa memang benar terdakwa pernah mengikuti pelatihan pertolongan pertama, tapi tidak mengikuti sampai selesai karena disuruh atasannya di kantor untuk kembali bekerja," kata salah satu penasihat hukum Jessica, Sodarme Purba, saat membacakan pleidoi di ruang sidang Koesoemah Atmadja 2, Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Kamis (13/10).

Sordame menjelaskan, meski Jessica pernah mengikuti pelatihan pertolongan pertama, namun hal tersebut tak serta merta bisa dilakukan Jessica dengan baik. Untuk itu tidaklah benar kata Sordame bila sikap Jessica diasumsikan kliennya sengaja tidak memberikan pertolongan pertama kepada Mirna saat kolaps.

Sebelumnya, penuntut umum menyinggung Jessica selaku terdakwa kasus ini yang sempat mengikuti pelatihan pertolongan pertama semasa bekerja di Australia. Tetapi, ketika Mirna kejang-kejang di kafe Olivier pada Januari 2016 lalu, Jessica malah diam dan tidak menerapkan langkah pertolongan pertama apapun.

PT BESTPROFIT

Kamis, 13 Oktober 2016

Menengok kehidupan nelayan Kamal Muara tergerus reklamasi Pulau G

Perahu nelayan melewati proyek reklamasi Pulau G di Kamal Muara, Jakarta Utara (13/10). Menyusul adanya surat Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama kepada DPRD DKI untuk melanjutkan kembali Rancangan Peraturan Daerah Tentang Reklamasi Pantai Utara Jakarta, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menekankan reklamasi Teluk Jakarta harus mengedepankan kajian terhadap dampak sosial dan lingkungan hidup serta tidak bertentangan dengan undang-undang.

PT BESTPROFIT FUTURES

Rabu, 12 Oktober 2016

Banjir di Cilacap bagian barat meluas, 11 desa terendam

Banjir yang terjadi di kawasan Cilacap bagian barat terus meluas. Banjir yang semula menggenangi tiga desa di Kecamatan Sidareja, kini meluas hingga 11 desa yang berada di Kecamatan Sidareja dan Kedungreja.

Seorang warga Desa Sidamulya Kecamatan Sidareja, Fadli (37) mengatakan, hingga tadi malam genangan air masih terjadi, bahkan hingga masuk ke dalam rumahnya. Menurut dia, air banjir mulai memasuki rumahnya pada Selasa (11/10) malam.

"sempat surut sedikit, tapi di rumah masih kemasukan air," ujar Fadli, Kamis (13/10).

Ia menjelaskan ketinggian air di depan rumah mencapai 50 sentimeter di Desa Sidamulya. Sementara itu, Kepala UPT Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cilacap wilayah Sidareja, Agus Sudaryanto mengatakan saat ini ada tujuh desa di Kecamatan Sidareja dan empat desa di Kecamatan Kedungreja yang masih tergenang air.

"Tujuh desa di Kecamatan Sidareja yang masih terendam banjir meliputi, Desa Sidareja, Margasari, Tinggarjaya, Tegalsari, Sidamulya, Sudagaran. Sedangkan, empat desa di Kecamatan Kedungreja yang masih terendam banjir meliputi Bojongsari, Rejamulya, Bangunreja dan Desa Ciklapa," ucapnya.

Ia mengemukakan, walau genangan air makin meluas, namun tinggi rendaman air menurun. Dari sebelumnya ketinggian air mencapai 80 sentimeter hingga 150 sentimeter, saat ini sudah turun sekitar 30 sentimeter menjadi maksimal 120 sentimeter.

"Luasan genangan justru bertambah. Karena Margasari ada kiriman air dari wilayah utara. Masuk ke Sungai Cibeureum. Sedangkan di samping Sungai Cibereum itu ada desa yang tidak memiliki tanggul," jelasnya.

Meski begitu, ia melanjutkan, meski banjir masih menggenang, banyak warga yang sebelumnya mengungsi memutuskan kembali ke rumah tinggalnya. Kondisi tersebut sangat disayangkan pihaknya, karena rumah mereka belum layak untuk ditempati saat ini.

"Sebagian (pengungsi) besar sudah kembali. Meski sebetulnya, menurut kami, belum layak untuk tidur. Karena dalam rumah juga masih ada air, kondisinya belum memungkinkan, terutama untuk anak-anak," jelasnya.

Mengenai kondisi kesehatan pengungsi, hingga saat ini masih terus dipantau oleh petugas medis yang berkeliling ke enam posko pengungsian yang disiapkan BPBD Cilacap. "Untuk makanan dan obat-obatan, sampai saat ini masih terus disalurkan," ujarnya.

PT BESTPROFIT FUTURES

Selasa, 11 Oktober 2016

Pemerintah minta pengembang perumahan manfaatkan dana di pasar modal

Direktur Jenderal Pembiayaan Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Maurin Sitorus meminta para pengembang properti dapat memanfaatkan dana pasar modal sebagai alternatif pembiayaan perumahan. Sebab, peluang ini masih terbuka lebar mengingat dana yang digunakan memiliki periode jangka panjang.
"Kalau kita bisa mencocokkan dana yang sifatnya jangka panjang, dan penyaluran kredit yang jangka panjang, itu akan match," ujarnya di Gedung BEI, Jakarta, Kamis (13/10).
"Mungkin para perusahaan-perusahaan pengembang yang terutama Tbk, mudah-mudahan bisa cari dana di pasar modal. Jadi tidak hanya mengandalkan pendanaan dari perbankan," tutur Maurin.
Dengan begitu, kata Maurin, sumber dana jangka panjang tersebut juga dapat mendukung pembiayaan perumahan bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).
"Memang untuk pembiayaan perumahan paling cocok dari pasar modal. Kalau dilihat KPR (Kredit Pemilikan Rumah) yang ditawarkan saat ini tenornya 10 hingga 20 tahun. Kreditnya cukup panjang. Sementara perbankan menggunakan dana pihak ketiga yang pendek. Dana yang paling cocok untuk KPR adalah dana dari pasar modal," ungkapnya.
Maurin merinci, Ditjen Pembiayaan Perumahan memiliki beberapa skema bantuan pembiayaan perumahan, antara lain skema KPR Sejahtera Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (KPR Sejahtera FLPP), skema bantuan pembiayaan KPR Sejahtera Subsidi Selisih Bunga (KPR Sejahtera SSB), dan Bantuan Uang Muka (BUM) untuk MBR, khusus untuk pembelian rumah tapak bersubsidi.
Sementara itu, Kepala divisi sekuritisasi PT Sarana Multigriya Finansial (SMF), Sid Herdi Kusuma menambahkan dengan adanya bantuan dari pasar modal dapat membantu pembiayaan pembangunan perumahan rakyat, mengingat fasilitas pendanaan perbankan sangat terbatas.
"Tidak semua perbankan menyalurkan kreditnya untuk perumahan karena jangka waktu kredit untuk perumahan yang cukup panjang," kata Herdi.

PT BESTPROFIT FUTURES